CMBC Indonesia - Seolah menyindir orang yang sok pahlawan, Wagub DKI Jakarta Ariza mengatakan pembatalan Formula E di Monas tak ada urusan politik, hanya urusan olahraga.
Batalnya kawasan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat sebagai lokasi penyelenggaraan ajang balap mobil listrik Formula E diklaim tidak ada hubungannya dengan unsur politik.
Sebagaimana beberapa waktu belakangan ini banyak politisi-politisi yang mempermasalahkan ajang balap Formula E di kawasan Monas tersebut.
Hal tersebut ditegaskan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria seiring berkembangnya isu liar terkait pembatalan sekitaran Monas sebagai sirkuit Formula E.
“Tidak ada urusan politik. Itu urusan olahraga, urusan bagaimana mendukung Jakarta langit biru (tanpa) polusi,” kata Ariza sapaan akrab Wagub ini di Balaikota Jakarta, Jumat malam (8/10).
Seiring pembatalan Monas, kini setidaknya ada lima lokasi yang diusulkan Pemprov DKI Jakartas sebagai sirkuit Formula E.
Nantinya Formula E Operation (FEO) atau panitia dari ajang Formula E ini akan meninjau langsung lokasi-lokasi yang dijadikan calon sirkuit balap Formula E.
“Saya belum bisa menyampaikan yang mana yang lima,” tandas Ariza.
Kawasan Monumen Nasional (Monas) dipastikan tidak akan digunakan sebagai lokasi penyelenggaraan ajang balap mobil listrik Formula E yang sebelumnya dijadwalkan digelar Juni 2022.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan, ada beberapa lokasi yang disiapkan menjadi sirkuit Formula E.
Di antaranya adalah Kawasan Senayan hingga Pantai Maju di Pulau D dan Pantai Bersama di Pulau G yang terletak di pulau reklamasi di Teluk Jakarta.
“Ada lima alternatif, nanti akan dicek lokasi terbaik. Di antaranya di Senayan, di Pantai Maju, (Pantai) Bersama, dan lain-lain,” kata Ariza, Kamis (7/10).
Direktur Jakpro, Gunung Kartiko menjelaskan, batalnya Monas sebagai lokasi Formula E lantaran kendala perizinan dari pemerintah pusat.
Jakpro pun memutuskan mencari lokasi lainnya yang tetap menunjukkan ikon kota Jakarta.
“Banyak, ada 5 alternatif. Karena Monas kayaknya agak berat dari sisi perizinan. Jadi kita cari lokasi ikon Jakarta yang memang menunjukkan Jakarta,” jelasnya.[pojoksatu]
Loading...
loading...