CMBC Indonesia - Mantan kader Partai Demokrat (PD) Adjrin Duwila mengaku didatangi dan diminta 'orang' Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk mencabut gugatan terkait AD/ART di Mahkamah Agung (MA).
Demokrat menepis pernyataan Adjrin.
"Tidak ada upaya itu dari kami," kata Kepala Bakomstra DPP Demokrat, Herzaky Marhendra Putra, di Wisma Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (3/10/2021).
Herzaky juga membantah tudingan mantan kader Demokrat yang mengaku diiming-imingi uang dan jabatan supaya mau mencabut gugatan. Demokrat bahkan merencanakan 'serangan balik', dengan membeberkan pernyataan Yosef Badeoda.
Yosef Badeoda tadinya bagian kubu Moeldoko yang menggugat SK Menkumham terkait kepemimpinan AHY di Demokrat. Namun Yosef mencabut gugatan sesaat sebelum sidangnya digelar di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Kamis (23/9).
"Bahwa tidak ada iming-iming uang dan jabatan," tegas Herzaky.
"Nanti kami akan sampaikan juga rilis dan juga surat pernyataan Pak Yosef Badeoda dalam kesempatan terpisah, tapi tidak kali ini," sambungnya.
Sebelumnya, mantan kader Demokrat, Adjrin Duwila, mengaku didatangi kubu AHY. Adjrin mengaku diminta mencabut gugatan uji materi atau judicial review (JR) AD/ART Demokrat di MA.
"Kita berbicara tentang begal, begal ini juga, kami yang ada di sini itu mengalami suatu intimidasi politik yang luar biasa dahsyatnya," sebut Adjrin saat jumpa pers di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (2/10).
Menurut Adjrin, kubu AHY mencoba mendekat secara kekeluargaan. Dia merasa dibegal atas upaya kubu AHY mendekati para penggugat AD/ART.
"Kami didatangi, diming-imingi, kami diajak ngopi, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan. Artinya apa? Anda berusaha mendekati kami sebagai penggugat. Anda membegal untuk kami dengan tujuan, mohon maaf dalam tanda kutip, Anda membegal kami untuk mencabut gugatan kami," ungkapnya.
"Kalaupun misalnya, ada kemarin ada satu kawan kami telah mencabut gugatan, ya. Mungkin sekarang ada satu kawan kami juga yang kami menduga korban pembegalan, kalaupun benar ya dia korban pembegalan mungkin dia belum divaksin. Jadi komitmen perjuangannya masih dipertanyakan masih diragukan," lanjutnya.
Mantan Ketua Demokrat Ngawi, Muh Isnaini Widodo, juga mengaku didatangi salah seorang kubu AHY. Serupa dengan Adjrin, Widodo menyebu kubu AHY berupaya agar gugatan terhadap AD/ART Demokrat di MA dicabut.
"Jadi Mas AHY upaya, bagaimana kita ini bisa mencabut di 154, maupun di JR-nya, dan hari ini, kemarin, saya juga didatangi bagaimana saya bisa mencabut itu," ujar Widodo.
Widodo menegaskan gugatan ke MA merupakan komitmen demi tegaknya demokrasi. Widodo mengaku tidak takut, pilihan sebab dalam suatu perjuangan hanyalah kalah dan menang.(detik)
Loading...
loading...