CMBC Indonesia - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta kadernya terutama di Jawa Tengah belajar dengan PDIP tentang cara mempertahankan kepercayaan rakyat.
“Gerindra Jateng harus belajar dari bagaimana PDIP Jateng mengelola kepercayaan rakyat sehingga selalu menang dalam setiap pemilu,” kata Muzani saat peresmian kantor DPC Gerindra Kota Semarang, Minggu (28/11).Peresmian kantor DPC Partai Gerindra Kota Semarang itu dihadiri oleh Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Abang Baginda Hasibuan dan pengurus DPC PDIP Kota Semarang Rukiyanto.
Hadir pula elite Partai Gerindra seperti Waketum Sugiono, Ketua OOK DPP Prasertyo Hadi, Ketua DPD Jateng Abdul Wachid, dan sejumlah anggota DPR RI Gerindra dari dapil Jateng.
Muzani mengatakan Jateng adalah provinsi yang memiliki geopolitik yang khas. Sejak Pemilu 1999 sampai 2019, PDIP selalu mendominasi di Jateng dan tampil sebagai pemenang pemilu.
Berbeda dengan provinsi lainnya di Pulau Jawa yang selalu bergantian pemenangnya dalam setiap pemilu. Muzani pun menyampaikan bahwa Gerindra pernah mengalami fase naik turun dalam hubungan dengan PDIP.Dia menjelaskan Gerindra perna bekerja sama dengan PDIP pada 2009.
Namun, pada 2014 berpisah karena Gerindra sebagai oposisi. Kini, Gerindra dan PDIP kembali bersama dalam koalisi pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. “Ke depan, kami ingin bekerja sama lagi untuk membesarkan dan membangun Indonesia,” kata Muzani dalam siaran persnya.
Dia mengatakan secara geografis, Indonesia adalah negara besar dengan 270 juta penduduk, dan memiliki 17 ribu pulau, sehingga tidak mungkin satu kekuatan bisa menjangkau seluruhnya.
“Itulah yang menyebabkan semua kekuatan politik harus bekerja sama membangun masa depan Indonesia dan menyatukan diri dalam satu kekuatan. PDIP dan Gerindra adalah kekuatan besar,” imbuhnya.
Lebih lanjut Muzani mengatakan cita-cita partainya yang belum terwujud ialah menjadikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai presiden. Muzani menyampaikan harapannya supaya Partai Gerindra dapat bekerja sama dengan PDIP untuk maksud tersebut.
“Kita sama-sama bercita-cita membangun Indonesia dan sama-sama membela kepentingan rakyat. Kenapa tidak bekerja sama untuk mencapai tujuan itu. Untuk apa kita pengkerengan yang membuat kegaduhan, padahal kita bisa bekerja sama,” kata Muzani. (fajar)
Loading...
loading...