CMBC Indonesia - Kepala Staf TNI AD yang baru dilantik, Jenderal TNI Dudung Abdurachman, resmi memimpin prajurit angkatan darat.
Nama Jenderal TNI Dudung Abdurachman pun sempat menjadi pembicaraan publik saat berani menurunkan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab (HRS).
Hingga akhirnya Jenderal TNI Dudung Abdurachman naik pangkat dan memimpin Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat.
Menjabat orang tertinggi di TNI AD, Dudung mengatakan, program kerja terdekat yang akan ia laksanakan adalah meningkatkan profesionalisme para prajurit dan melihat langsung profesionalisme prajurit di daerah operasi, di antaranya di Papua dan Poso, Sulawesi Tengah.
“Yang terdekat, saya akan melihat bagaimana meningkatkan profesionalisme para prajurit, dan kedua saya akan melihat daerah operasi,” kata dia, di Istana Negara, usai dilantik, Rabu.
Ia akan meninjau profesionalisme para prajurit, khususnya di daerah operasi. Ia menginginkan prajurit TNI AD dapat menjaga profesionalisme saat melakukan operasi dan tidak menyebabkan kerugian bagi masyarakat.
Sebagai kepala staf TNI AD, tugas utamanya adalah membina dan memelihara kekuatan dan kemampuan tempur jajaran TNI AD untuk keperluan perang dan selain perang.
Semua hasil pembinaan kekuatan dan kemampuan tempur itu kemudian dapat dipergunakan panglima TNI sebagai pengguna kemampuan dan kekuatan tempur untuk keperluan perang dan selain perang.
“Bagi prajurit-prajurit angkatan darat yang melakukan tugas operasi, khususnya di Papua dan di Poso, saya akan lihat sejauh mana profesionalismenya, karena di Papua adalah saudara-saudara kita. Semua agar diperhatikan karena jangan sampai ada pelanggaran atau menyakiti masyarakat,” ujarnya.
Ia menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang telah resmi dilantik sebagai panglima TNI, menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, yang segera pensiun.
Abdurachman yang sebelumnya menjabat sebagai panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD mengatakan akan melakukan serah terima jabatan sebagai kepala staf TNI AD dengan Perkasa pada 19 Oktober 2021.
Ketika disinggung sosok perwira tinggi yang akan menggantikan dia di Kostrad, dia mengatakan belum mengetahui. Ia menuturkan masih akan melaporkan posisi panglima Kostrad kepada Perkasa. Setelah itu, posisi panglima Kostrad juga akan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo.
“Sampai sekarang belum tahu,” katanya.
Ia merupakan lulusan Akademi Militer pada 1988 dari kecabangan infanteri, sebelumnya menjabat sebagai panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD, setelah menjadi panglima Komando Daerah Militer Jayakarta pada 2020-2021 dan gubernur Akademi Militer pada 2018-2020.
Ia mulai dikenal ketika dia mendirikan patung Soekarno di Kampus Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah. Peresmian patung proklamator itu dihadiri langsung mantan presiden, Megawati Soekranoputri, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, hingga Ketua DPR, Puan Maharani.
Ketika menjadi panglima Kodam Jayakarta, dia dikenal saat melontarkan usulan pembubaran Front Pembela Islam jika terus melanggar ketentuan hukum. Ia juga mengerahkan prajurit Kodam Jayakarta untuk mencopoto spanduk/baliho Habib Rizieq Shihab yang tidak berizin.[suara]
Loading...
loading...