CMBC Indonesia - Ketum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkita Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mendukung langkah Presiden Jokowi menjadi pahlawan dunia, dalam upaya penanganan perubahan iklim.
"Setahun ke depan adalah kesempatan emas Jokowi dan dunia usaha jadi pahlawan dunia dalam menyelamatkan alam," kata Muhaimin dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip Selasa 9 November 2021.
Cak Imin panggilan akrab Muhaimin menyampaikan hal itu saat menjadi pembicara kunci dalam acara bincang-bincang bersama pelaku usaha bertajuk 'Meningkatkan Pendapatan Ekonomi dan Komitmen Menjaga Lingkungan'.
Muhaimin mendukung komitmen Presiden Jokowi untuk menangani perubahan iklim dunia. Apalagi, perubahan iklim merupakan ancaman besar bagi kemakmuran dan pembangunan global.
Cak Imin menyebut saat ini kesempatan emas bagi Jokowi untuk menunjukan kepada dunia bahwa negara serius menangani perubahan iklim.
Dia meminta komitmen yang disampaikan Jokowi pada KTT Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim atau COP26 di Scottish Event Campus, Glasgow, Skotlandia, itu didukung penuh oleh semua pihak, khususnya dunia usaha.
Menurut Cak Imin, sains dan bukti-bukti kualitatif tidak bisa dibantah bahwa bumi tengah menghadapi suhu panas, cuaca ekstrem, naiknya permukaan air laut, dan banjir dalam skala yang ekstrem. Semua diakibatkan perubahan iklim yang menjadi ancaman mematikan bagi keberlanjutan dan kemakmuran semua negara dan penduduk dunia.
"Indonesia memiliki kedudukan khusus dan dapat memainkan peran penting/utama dalam mendinginkan suhu bumi. Kita menjadi paru-paru dunia, karena hutan alam kita dan hutan mangrove kita, akan dan telah menyerap karbon dalam skala raksasa," kata dia.
Di sisi lain, Wakil Ketua DPR itu mengatakan Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kerentanan ekstrem akibat perubahan iklim, seperti naiknya permukaan laut, curah hujan ekstrem, dan kegagalan panen.
Demi kepentingan diri sendiri dan kebutuhan kemanusian dunia, kata dia, solusi-solusi perubahan iklim harus hadir sebagai masalah yang urgen dan mendesak.
"Kita perlu menggunakan pendekatan a whole government dan a whole society untuk mencapai target peak emission nasional dan carbon net sink FOLU (Forestry and Other Land Use) pada tahun 2030 dan Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat," tegas dia.
Cak Imin menilai perubahan iklim hanya dapat diatasi dengan dua cara, yaitu perubahan kebijakan dan perubahan perilaku. Perubahan di sisi negara dan di pihak warga. Termasuk, perubahan di sisi supply dan sisi demand.
Cak Imin meyakini dengan cara ini Tanah Air akan menambah sumber energi yang bersumber dari matahari, angin, dan sumber energi renewable lainnya pada 2030. Dia bahkan optimistis tahun itu, Indonesia berhasil menghentikan dan mengurangi deforestasi.
"Dan dengan cara itu pula, pada 2060 atau lebih cepat, kita sudah dapat meraih target Net Zero kita," katanya. [viva]
Loading...
loading...