CMBC Indonesia -Anggota DPD RI asal Provinsi Banten Habib Ali Alwi mengajak para Kiai dan Habaib, Forum Majelis Umat dan Pemuda se-Banten untuk menolak Presidential Threshold 20 persen.
Ia juga mengajak para tokoh di Banten untuk bersama-sama mendorong Presidential Threshold menjadi 0 persen, sesuai amanat Konstitusi.
"Tolak Presidential Threshold 20 persen dan kembalikan menjadi 0 persen. Ini adalah wasiat kebangsaan saya, yang saya serukan kepada para Kiai, Habaib, Forum Majelis Umat dan Pemuda se-Banten untuk bersatu padu memperjuangkan hal ini," kata Habib Ali Alwi dalam keterangan tertulis, Minggu (12/12/2021).
Habib Ali Alwi menjelaskan langkah itu sengaja dilakukan sehubungan dengan situasi dan kondisi bangsa yang semakin memburuk dari hari ke hari. Belum lagi perpecahan antar kelompok juga semakin tajam. Serta kesenjangan sosial dan kemiskinan semakin meningkat. Belum lagi persoalan korupsi, kolusi, dan nepotisme yang tiada henti kembali terjadi.
"Hutang negara setiap waktu terus bertambah tanpa kendali. Lembaga birokrasi, parlemen, dan aparat penegak hukum sudah kehilangan kepercayaan di mata rakyat. Itu semua terjadi disebabkan oleh kekuatan konglomerasi dan oligarki yang begitu mencengkram di semua lini sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Habib Ali Alwi.
Habib Ali Alwi menambahkan, tujuan dan cita-cita seluruh pendiri bangsa ini untuk menuju Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera terasa semakin jauh.
"Semua sumber kerusakan itu terjadi karena sistem yang mereka sudah desain sejak lama untuk bisa menguasai legislatif, eksekutif dan yudikatif melalui sistem Presidential Threshold 20 persen," ujarnya.
Efeknya menurut Habib, yakni terlihat saat Pemilu. Sebanyak dua kali Pemilu hanya ada dua pasang calon presiden yang semuanya berada di bawah kendali mereka. Masyarakat pun juga merasakan dampak dari hal tersebut. Mereka semakin terpolarisasi menjadi dua kubu yang saling berhadap-hadapan.
"Oleh karena itu, dengan segala kejernihan pikiran dan ketulusan hati, saya mengajak seluruh jaringan Habaib, Ulama, ormas pemuda, Forum Majelis Umat dan dan masyarakat untuk menolak hal tersebut. Mari terus berjuang untuk Indonesia yang lebih baik," pangkas Habib Ali Alwi.(detik)
Loading...
loading...