CMBC Indonesia - Pembongkaran tiang pancang proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung (KCJB) harus dipertanggungjawabkan di depan rakyat.
Proyek KCJB menelan uang negara yang tidak sedikit. Bahkan terjadi pembengkakan biaya atau cost overrun sebesar 3,8 miliar dolar AS- 4,9 miliar dolar AS atau setara Rp 54 triliun sampai Rp 69 triliun.
"Kontraktor dan KCIC (kereta cepat Indo-China) harus bertanggung jawab terkait pembongkaran tersebut. Jangan hanya bisa salahkan kontraktor. Pembangunan tersebut dibayar dengan uang rakyat," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Sabtu (11/12).
Ujang menyesalkan jika pengerjaan proyek yang menelan anggaran triliunan rupiah itu justru dikerjakan asal-asalan. "Masak seperti itu? Asal bangun, (dibongkar) karena alasan salah titik koordinat," sesalnya.
Menurut dosen ilmu politik Universitas Al-Azhar Indonesia ini, langkah KCIC melakukan pembongkaran tersebut menunjukkan profesionalitas pengerjaan proyek rendah.
"Ini bentuk kelalaian dan ketidakprofesionalan kontraktor dan KCIC. Uang rakyat jangan dibuang dengan cara tak perlu seperti itu. Yang terjadi di negeri ini lucu dan aneh," pungkasnya. (rmol)
Loading...
loading...